Laman

Senin, 26 Desember 2016

Motivator Indonesia Muda IPPHO SANTOSA, Motivator Indonesia Asia IPPHO SANTOSA, Motivator Indonesia Terbaik

Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik

Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta di seminar motivasi maupun training motivasi saya supaya punya mental kaya.
Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik
Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik

Beberapa waktu yang lalu, saya diajak talkshow bareng Aa Gym, Sandiaga Uno, dan Mas Mono. Setelah itu, kami langsung makan siang bersama. Alhamdulillah, sebagai tuan rumah, Aa Gym yang mengambilkan nasi untuk saya, persis 10 tahun yang lalu. Demikian pula Sandiaga Uno, walaupun bukan tuan rumah, menambahkan nasi untuk saya. Masya Allah, inilah dua guru sejati, karena benar-benar rendah hati. Saya sebagai murid sampai malu sendiri.

Suatu ketika, mungkin tahun 2011 atau 2012, saya melihat Pak Sandiaga (dan dia tidak melihat saya) naik pesawat biasa. Bukan Garuda Indonesia. Bukan business class. Ada seorang asisten di sebelahnya, tapi dia tetap menenteng barangnya sendiri. Ah, itu kan biasa. Ya, memang biasa. Menjadi luar biasa karena saat itu ia termasuk dalam 30 orang paling kaya di Indonesia!

Pernah juga saya diundang sarapan oleh Tung Desem Waringin, pelatih kondang di Indonesia, di sebuah restoran di lapangan golf. Awalnya cuma sarapan, tahu-tahu kami ngobrol lebih dari 5 jam! Tidak terasa! Cuaca yang panas dan tidak ber-AC, sama sekali tidak berhasil mengusik dan mengusir kami. Ketika saya mau membayar, eh ternyata Pak Tung sudah duluan membayar. Rupanya dia sudah meletakkan kartu kreditnya di kasir sejak awal.

Inilah yang namanya mental kaya. Gemar melayani, gemar mentraktir. Betapa banyak orang di sekitar kita yang bersikap sebaliknya. Ngarep-ngar
ep ditraktir. Nggak heran, semakin nyungsep hidupnya. Saran saya, setiap kali ada kesempatan, usahakan untuk mentraktir. Walaupun dia yang jadi atasan, walaupun dia yang lebih kaya. Lagi-lagi, ini soal mental kaya. Seperti kemarin, saya ditraktir sate kambing sama mantan staf saya, Gerry. Zaman saya susah dulu, saya sudah terbiasa mentraktir. Apalagi sekarang, yang insya Allah nggak susah lagi. Btw, mentraktir itu bagian dari sedekah. Siap?

Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar